Catatan Duniaku

Sebuah Catatan Kecil Buat Dunia Yang Kecil

Ketika Pencuri Melahirkan Polisi

Salah satu tanda bahwa kiamat sudah sangat dekat adalah seperti yang disabdakan Rasulullah SAW. tentang adanya seorang budak yang melahirkan tuannya. Banyak ulama yang menafsirkan sebagian dari hadits ini. Di antaranya, adanya anak yang durhaka kepada orang tuanya, tidak jelas lagi antara budak dengan tuannya, dan lain-lain.

Tulisan ini tidak untuk menafsirkan hadits yang mulia seperti di atas. Tidak juga untuk mencandai maksud hadits yang serius ini. Dengan ungkapan yang hampir mirip dengan hadits di atas, saat ini ada fenomena besar di masyarakat , yaitu ketika seorang pencuri melahirkan polisi atau penangkapnya.

Baca pos ini lebih lanjut

Syahadah Cinta III

Ba’da Magrib kami putuskan untuk pulang. Kami membawa kendaraan motor dari rumah. Karena memang jarak pantai beberapa kilo dari rumah. Aku yang berada di depan membawa motornya dan Endi berada di belakang aku bonceng.

Setelah selesai shalat magrib dan sepanjang perjalanan aku merasakan sesuatu yang aneh. Seperti ada orang yang membuntuti kami setelah keluar dari masjid. Aku merasa seperti punya janji terhadap seseorang. Tetapi aku lupa janji apa itu.

Baca pos ini lebih lanjut

Syahadah Cinta II

Aku sela air mataku, aku tatap matanya, lalu kukatakan, “aku juga bangga punya sahabat sepertimu, yang sangat peduli dan mengerti perasaan sahabatnya”. Jawabku sambil aku balas dekapannya.

“Kalau kamu bisa penuhi apa yang orangtuamu inginkan dan membuat mereka bangga, jangankan satu. Empat sekaliguspun mereka pasti akan mengiyakan!”

“Ah.. bisa aja.” Sela ku. Aku hanya tersenyum. “Ibu sebenarnya sih mengizinkan aku menikah. Tapi ya itu tadi, betul katamu. Ibu khawatir kuliahku berhenti ditengah jalan. Dia ingin aku selesai kuliah dulu.”

“Tapi kamu belum sampai jauh dengan gadis itu kan?” Tanya Endi.

“Maksudmu?”

Baca pos ini lebih lanjut

Syahadah Cinta

Senja ini, di antara syahdu angin laut yang bernyanyi. Seirama dengan tarian ombak yang menggulung-gulung memecah pantai. Menyusuri buti-butir pasir yang kemilau oleh mentari yang mengintip malu dibalik tirai senja. Diiringi panorama burung-burung yang meliuk-liuk indah di angkasa. Tenang, damai, mendengar alam bernyanyi layaknya vokal grup yang saling melengkapi. Subhanallah. Maha Suci Allah yang menciptakan alam sedemikian indah ini. Dan aku seakan-akan mendengar mereka semua melantunkan Surat Ar-Rahman berbisik ditelingaku.

Baca pos ini lebih lanjut